Surakarta – PKK RW 01 Kelurahan Sangrah, Pasar Kliwon, Surakarta, mengadakan pelatihan bertajuk “Pemanfaatan Video sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris dan Kaitannya dengan Multiple Intelligences” untuk ibu-ibu anggota PKK, Kamis (1/2/2024).
Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan metode pembelajaran inovatif dan mengoptimalkan potensi kecerdasan majemuk (multiple intelligences) dalam mendukung pendidikan anak-anak di era digital.
Latar Belakang Kegiatan
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting.
Namun, banyak ibu yang merasa kesulitan mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak mereka, terutama karena keterbatasan metode dan alat pembelajaran yang tersedia. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan video sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman serta meningkatkan minat belajar anak-anak.
Video dipilih sebagai alat bantu karena kemampuan visual dan audio-nya dalam menyampaikan informasi, yang sejalan dengan teori multiple intelligences dari Howard Gardner. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan bagi anak-anak.
Tujuan Kegiatan
Pelatihan ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Mengedukasi para ibu tentang pentingnya video sebagai media pembelajaran bahasa Inggris.
2. Memperkenalkan konsep multiple intelligences dan cara mengintegrasikannya dalam pembelajaran.
3. Meningkatkan keterampilan para ibu dalam membuat dan memanfaatkan video untuk mengajar.
4. Meningkatkan rasa percaya diri ibu dalam mendampingi anak-anak mereka belajar bahasa Inggris.
5. Membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih kreatif dan menyenangkan.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelatihan ini berlangsung pada Kamis, 1 Februari 2024, di Aula Kelurahan Sangrah dan diikuti oleh 30 peserta yang merupakan ibu-ibu anggota PKK RW 01. Kegiatan dibuka oleh Ketua PKK setempat yang memberikan sambutan hangat, serta apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan pelatihan ini.
“Kami sangat bersyukur atas adanya pelatihan ini. Semoga para ibu bisa memanfaatkan ilmu yang didapat untuk mendidik anak-anak kita dengan lebih baik,” ujar Ketua PKK dalam sambutannya.
Pelatihan ini dipandu oleh Dr. Ch. Evy Tri W., S.S., M.Pd, seorang ahli di bidang pendidikan dan teknologi pembelajaran. Dalam sesi pertama, peserta diajak untuk memahami konsep multiple intelligences dan cara mengidentifikasi kecerdasan yang dominan pada diri mereka maupun anak-anak mereka.
“Dengan memahami konsep multiple intelligences, kita bisa menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan anak,” jelas Bu Evy.
Antusiasme Peserta
Setelah sesi teori, peserta diperkenalkan dengan berbagai platform dan aplikasi untuk membuat video pembelajaran, seperti Canva, Powtoon, dan Kinemaster. Mereka juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung pembuatan video, mulai dari menyusun naskah, merekam, hingga mengedit video.
“Saya merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sekarang saya tahu cara membuat video belajar bahasa Inggris yang seru dan efektif,” ujar Ibu Endang, salah satu peserta yang merasa senang dengan hasil pelatihan.
Ibu lainnya, Ibu Nana, mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru tentang cara menyesuaikan metode pembelajaran dengan potensi anak, seperti melalui gambar dan lagu.
Dampak dan Harapan ke Depan
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi para ibu dan anak-anak di Kelurahan Sangrah. Dengan meningkatnya keterampilan para ibu dalam memanfaatkan teknologi, diharapkan proses pembelajaran di rumah bisa menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini. Kami berencana mengadakan pelatihan lanjutan dan membentuk komunitas belajar antara ibu-ibu di sini,” ujar Ketua PKK setempat.
Pelatihan “Pemanfaatan Video sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris dan Kaitannya dengan Multiple Intelligences” ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah dapat menciptakan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Semoga kegiatan serupa dapat terus berkembang dan memberi dampak positif bagi masyarakat di seluruh Indonesia.