Surakarta – Dalam upaya memperkuat pendidikan karakter di Sekolah Dasar (SD), para guru di Kota Surakarta mengikuti pelatihan Implementasi Project-Based Learning (PJBL) Berbasis Wayang, Jum’at (1/3/2024).
Pelatihan ini bertujuan membekali para pendidik dengan metode pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan kearifan lokal melalui wayang dalam pembelajaran berbasis proyek.
Kegiatan ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka, yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik tetapi juga penguatan karakter, kreativitas, dan keterampilan abad ke-21. Dengan menghadirkan narasumber dari akademisi, praktisi pendidikan, dan seniman wayang, pelatihan ini diharapkan membantu guru dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis PJBL yang lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa.
Pentingnya Wayang dalam Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter menjadi aspek fundamental dalam dunia pendidikan, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Nilai-nilai seperti gotong royong, integritas, mandiri, dan berpikir kritis harus ditanamkan sejak dini agar peserta didik tumbuh menjadi individu yang bermoral dan kreatif.
Wayang sebagai warisan budaya Indonesia memiliki nilai moral yang sangat relevan dalam pendidikan karakter. Tokoh-tokoh pewayangan sering menghadapi dilema moral yang dapat menjadi bahan diskusi dan refleksi bagi siswa. Oleh karena itu, pendekatan Project-Based Learning berbasis wayang dipilih karena:
1. Membantu siswa memahami nilai-nilai moral melalui pendekatan budaya yang lebih dekat dengan masyarakat lokal.
2. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan komunikasi siswa melalui proyek pembuatan dan pementasan wayang.
3. Menjadikan pembelajaran lebih menarik dan interaktif dibandingkan metode konvensional.
4. Memperkuat identitas budaya siswa dalam menghadapi era globalisasi.
Rangkaian Kegiatan Pelatihan
Pelatihan ini terdiri dari beberapa sesi utama yang menggabungkan teori, praktik, dan diskusi interaktif agar peserta dapat langsung mengimplementasikan metode ini dalam kelas mereka.
1. Pengenalan Konsep Project-Based Learning dan Pendidikan Karakter
Guru diberikan pemahaman dasar tentang PJBL sebagai metode pembelajaran berbasis proyek serta kaitannya dengan pendidikan karakter.
2. Pengenalan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Wayang
Karakter seperti Arjuna (kecerdasan), Bima (keberanian), dan Semar (kebijaksanaan) dikenalkan sebagai media edukatif. Guru juga diajarkan mengaitkan kisah pewayangan dengan situasi kehidupan nyata.
3. Simulasi dan Workshop Pembuatan Proyek Wayang
• Guru berlatih mendesain proyek berbasis wayang, seperti:
• Pembuatan wayang sederhana dari kardus atau kertas.
• Dramatisasi cerita pewayangan dalam pertunjukan mini di kelas.
• Analisis konflik dalam cerita pewayangan sebagai refleksi pendidikan karakter.
4. Implementasi PJBL Berbasis Wayang dalam Kurikulum Merdeka
Guru diberikan panduan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis PJBL dan teknik asesmen yang menekankan proses pembelajaran dan refleksi karakter siswa.
5. Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran Berbasis Wayang
Guru diberikan rubrik untuk menilai perkembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi siswa.
“Wayang adalah bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang bisa kita manfaatkan sebagai media edukatif. Kami berharap para guru dapat menerapkan metode ini secara berkelanjutan di kelas mereka,” ujar salah satu narasumber.
Antusiasme Guru dan Dampak Pelatihan
Guru-guru yang mengikuti pelatihan ini menyatakan antusiasme tinggi dalam mempelajari metode PJBL berbasis wayang. Salah satu peserta, Sudadi, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan inspirasi baru dalam mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa.
“Biasanya saya mengajarkan pendidikan karakter dengan ceramah, tetapi dengan wayang, siswa bisa lebih tertarik dan memahami nilai moral secara lebih dalam. Saya berencana menerapkan proyek pembuatan wayang di kelas saya,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, peserta akan mendapatkan pendampingan dan supervisi berkala untuk memastikan bahwa proyek berbasis wayang benar-benar diimplementasikan di kelas mereka.
Pelatihan Implementasi Project-Based Learning (PJBL) Berbasis Wayang diharapkan menjadi langkah konkret dalam mengembangkan metode pembelajaran inovatif berbasis budaya. Ke depan, program ini diharapkan dapat diperluas ke lebih banyak sekolah di Surakarta dan daerah lainnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, guru, dan komunitas budaya, pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dapat semakin kuat dan relevan bagi generasi masa depan.