Demak – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar sosialisasi pemberdayaan maggot di Desa Kunir, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jumat (6/9/2024).

Program ini bertujuan membantu pengelolaan sampah organik sekaligus meningkatkan perekonomian warga.

Maggot, yang merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal mampu menguraikan limbah organik seperti sisa makanan dan sayuran dengan cepat. Mahasiswa KKN UMK memaparkan bahwa penggunaan maggot dapat mengurangi volume sampah dan mencegah pencemaran lingkungan desa.

Tidak hanya bermanfaat dalam pengelolaan sampah, maggot juga bernilai ekonomis tinggi. Larva ini bisa dijadikan pakan ternak alternatif yang murah dan bergizi bagi unggas, ikan, hingga reptil.

“Budidaya maggot bisa membuka peluang usaha baru bagi warga, terutama petani dan peternak,” jelas salah satu mahasiswa KKN.

Sosialisasi ini berlangsung di Posko KKN Desa Kunir dan dihadiri ibu-ibu PKK setempat. Dalam acara tersebut, mahasiswa menjelaskan cara memulai budidaya maggot, mulai dari pengelolaan sampah organik hingga tahap pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak.

Warga juga diajari langkah praktis budidaya maggot, seperti mempersiapkan media, pembiakan lalat BSF, hingga memanen maggot. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN juga mendemonstrasikan langsung cara beternak maggot, mulai dari pemberian pakan hingga teknik memanen.

Ibu Darwati, salah satu warga Desa Kunir, mengaku tertarik dengan inovasi ini.

“Budidaya maggot bisa jadi solusi mengurangi sampah di rumah sekaligus mendapatkan pakan ternak murah,” ungkapnya.

Para mahasiswa KKN juga membagikan panduan tertulis tentang budidaya maggot agar warga bisa mempraktikkan secara mandiri di rumah. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk masalah sampah sekaligus mendukung perekonomian warga.

Mahasiswa KKN UMK berharap inovasi budidaya maggot bisa diadopsi desa-desa lain di Demak dan sekitarnya, sehingga dapat memberikan dampak positif jangka panjang.

 

Pewarta: Zain

Editor: Alex