JATENG – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banyumas memiliki peranan vital dalam perekonomian daerah ini. Selain menyerap tenaga kerja secara signifikan, UMKM juga menyuplai produk lokal yang beragam dan berkualitas. Namun, mereka menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan daya saing, seperti keterbatasan modal, akses pasar yang terbatas, serta minimnya inovasi dalam pengembangan produk dan desain. Oleh karena itu, pengembangan produk dan desain menjadi elemen kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM di Banyumas.

Signifikansi Pengembangan Produk

Pengembangan produk mencakup seluruh proses dari ide awal hingga produk akhir yang siap dipasarkan. Menurut S. Anil Kumar dalam bukunya Entrepreneurship Development (2011), pengembangan produk adalah strategi untuk menciptakan dan menyempurnakan produk agar memiliki keunikan dan mampu memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis. Untuk UMKM di Banyumas, inovasi tidak hanya terfokus pada penciptaan produk baru tetapi juga pada penyempurnaan produk yang sudah ada. Contohnya, makanan khas Banyumas seperti getuk goreng dan keripik tempe kini semakin populer berkat inovasi dalam kemasan dan peningkatan rasa, sehingga produk-produk ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan sampai ke luar daerah. Pemanfaatan teknologi sederhana dan bahan pengawet alami memberikan keunggulan kompetitif tanpa menghilangkan cita rasa asli.

Desain Meningkatkan Daya Tarik dan Nilai Produk

Desain produk memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing. Kumar menyatakan bahwa desain yang baik tidak hanya meningkatkan nilai estetika, tetapi juga fungsionalitas dan citra produk di mata konsumen. Penerapan prinsip desain terlihat pada Batik Banyumasan, yang berhasil memadukan motif tradisional dengan desain modern. Keberhasilan ini menjadikan batik Banyumasan bukan hanya favorit konsumen lokal, tetapi juga menembus pasar nasional dan internasional. Inovasi pada motif, penggunaan pewarna alami, serta pengemasan menarik menjadikan produk ini lebih kompetitif.

Mengatasi Kendala Melalui Dukungan Bersama

Namun, tidak semua UMKM di Banyumas memiliki sumber daya dan pengetahuan untuk berinovasi. Kendala seperti kurangnya modal, akses terhadap teknologi, dan pengetahuan tentang pengembangan produk sering kali menghalangi pertumbuhan mereka. Di sinilah peran pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, seperti Universitas Jenderal Soedirman, sangat penting. Pemerintah Kabupaten Banyumas telah meluncurkan berbagai program pelatihan dan pendampingan untuk pelaku UMKM, seperti pelatihan desain kemasan dan akses permodalan melalui kerja sama dengan lembaga keuangan lokal. Universitas Jenderal Soedirman juga berkontribusi melalui riset dan pengembangan produk serta pendampingan dalam menciptakan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Kolaborasi, Kunci Keberhasilan UMKM

Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku UMKM merupakan kunci untuk menciptakan keberhasilan yang berkelanjutan. Contoh konkret terlihat pada kerajinan tangan dari bambu dan kayu. Dengan dukungan dari akademisi dan praktisi desain, produk-produk kerajinan ini kini tampil dengan desain modern dan fungsional, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai lokal. Produk seperti peralatan rumah tangga dari bambu, yang sebelumnya hanya dikenal di pasar tradisional, kini berhasil bersaing di pasar modern dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Menuju Masa Depan yang Berdaya Saing

Keberhasilan UMKM di Banyumas yang mampu melakukan inovasi dalam produk dan desain menunjukkan bahwa dengan strategi pengembangan yang tepat, mereka dapat meningkatkan kualitas produk, memperluas pangsa pasar, dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik. Penting bagi semua pihak untuk terus meningkatkan upaya dan mengintegrasikan kebijakan pengembangan UMKM yang berkelanjutan. Dukungan yang solid dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas bisnis lokal akan menjadi motor penggerak utama dalam menciptakan UMKM yang lebih inovatif dan berdaya saing tinggi di masa depan.

Dengan fokus pada pengembangan produk dan desain yang berkelanjutan, UMKM di Kabupaten Banyumas dapat terus beradaptasi dan berkontribusi terhadap perekonomian lokal dan nasional. Mari kita dukung gerakan ini demi masa depan ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing.

 

***

 

* Oleh Irzhal Eka Fadillah & Rahab, Mahasiswa Prodi Magister Ilmu Manajemen, Universitas Jenderal Soedirman, Jawa Tengah

*) Tulisan opini ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab redaksi Dinamika Pos.

*) Rubrik opini di Dinamika Pos terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

*) Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.