DINAMIKAPOS.COM – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah berperan sangat penting dalam perekonomian daerah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 90% tenaga kerja. Dengan kontribusi yang signifikan ini, UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga berfungsi sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun, banyak UMKM yang menghadapi tantangan serius, seperti persaingan yang semakin ketat, fluktuasi harga bahan baku, dan perubahan perilaku konsumen yang cepat.
Tantangan yang Dihadapi UMKM
Dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks, banyak UMKM yang terjebak dalam cara kerja tradisional yang kurang efisien. Keterbatasan dalam akses terhadap teknologi dan informasi, serta kurangnya pelatihan manajemen yang memadai, sering kali menjadi penghalang bagi peningkatan produktivitas. Selain itu, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang mendalam terhadap UMKM, membuat mereka harus beradaptasi dengan cepat untuk bertahan hidup.
Manajemen Operasional: Kunci Peningkatan Produktivitas
Peningkatan produktivitas tidak hanya bergantung pada kerja keras, tetapi juga pada bagaimana sumber daya dikelola secara efisien. Menurut S. Anil Kumar dalam Operations Management, efektivitas manajemen operasional adalah kunci untuk mencapai efisiensi. Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan oleh UMKM di Jawa Tengah meliputi:
1. Penerapan Lean Manufacturing:
Pendekatan ini fokus pada pengurangan limbah dalam setiap aspek produksi. Misalnya, pengrajin batik dapat menganalisis langkah-langkah dalam proses produksi untuk mengidentifikasi dan menghilangkan langkah yang tidak memberikan nilai tambah. Dengan demikian, waktu dan biaya produksi dapat diminimalkan, yang pada gilirannya meningkatkan profitabilitas.
2. Just-in-Time (JIT):
Strategi JIT membantu UMKM dalam mengelola inventaris dengan lebih baik. Dengan memesan bahan baku sesuai kebutuhan, UMKM dapat menghindari penumpukan barang yang tidak terpakai, sehingga mengoptimalkan penggunaan modal dan mengurangi risiko kerugian akibat penyimpanan barang.
3. Total Quality Management (TQM):
TQM berfokus pada peningkatan kualitas di seluruh lini bisnis. Dengan menjaga standar kualitas produk, seperti dalam sektor kuliner, UMKM dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun reputasi yang baik di pasar. Menerapkan TQM juga dapat mengurangi biaya produksi jangka panjang karena produk yang berkualitas tinggi akan mengurangi tingkat pengembalian dan keluhan pelanggan.
Inovasi Sebagai Pendorong Daya Saing
Inovasi merupakan aspek penting dalam meningkatkan daya saing UMKM. Melalui inovasi, pengusaha tidak hanya dapat menciptakan produk baru, tetapi juga memperbaiki proses yang ada untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
Integrasi Teknologi:
UMKM perlu memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran dan penjualan, seperti menggunakan media sosial dan platform e-commerce. Dengan cara ini, mereka dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan visibilitas produk mereka. Misalnya, pengusaha kerajinan tangan dapat menjual produk mereka secara online, menjangkau pelanggan di luar Jawa Tengah.
Pengembangan Produk Berbasis Tren:
Pengusaha batik, misalnya, dapat memadukan motif tradisional dengan elemen modern untuk menarik minat generasi muda. Di sektor kuliner, pengembangan menu berbasis bahan baku lokal dapat menciptakan nilai tambah yang unik dan menarik bagi konsumen.
Dukungan yang Diperlukan untuk Pertumbuhan UMKM
Untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan UMKM, dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait sangat diperlukan. Ini termasuk menyediakan pelatihan, akses modal, dan informasi pasar. Program-program yang mendorong kolaborasi antar UMKM juga dapat membantu mereka saling mendukung dalam menghadapi tantangan. Misalnya, melalui jaringan atau asosiasi UMKM, para pelaku usaha dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta menjalin kemitraan untuk meningkatkan daya saing bersama.
Kesimpulan
Meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM di Jawa Tengah melalui manajemen operasional yang inovatif adalah kunci untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan mengadopsi praktik terbaik dalam manajemen operasional dan berinovasi, UMKM tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar pada perekonomian lokal. Dalam upaya ini, kolaborasi antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat menjadi sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan.
***
*) Oleh Muhamad Avizena Zainurrahman & Rahab, Mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
*) Tulisan opini ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab Dinamika Pos.
*) Rubrik opini di Dinamika Pos terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.
*) Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.