DINAMIKAPOS.COM – Manajemen operasional dalam industri garmen memegang peranan penting untuk menjaga kelancaran dan efisiensi produksi. Dua aspek utama yang mendukung keberhasilan operasional adalah pemilihan lokasi fasilitas (facility location) dan tata letak fasilitas (facility layout). Kedua elemen ini berpengaruh langsung pada alur kerja perusahaan, seperti bagaimana bahan baku, produk jadi, tenaga kerja, dan informasi bergerak di dalam dan di luar fasilitas produksi. Di Jawa Tengah, perusahaan besar seperti PT Sritex (Sri Rejeki Isman Tbk) dan PT Pan Brothers Tbk telah memanfaatkan strategi ini untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global.
Facility Location: Pemilihan Lokasi Fasilitas yang Strategis
Pemilihan lokasi fasilitas merupakan keputusan strategis jangka panjang yang dapat menentukan efisiensi perusahaan. Menurut teori yang diutarakan oleh S. Anil Kumar dalam buku “Operations Management”, faktor-faktor seperti kedekatan dengan bahan baku, pasar, infrastruktur transportasi, serta biaya sosial dan lingkungan harus dipertimbangkan.
Di Jawa Tengah, PT Sritex memutuskan untuk mendirikan fasilitas produksinya di Sukoharjo. Lokasi ini dekat dengan sentra bahan baku tekstil di Solo dan Yogyakarta, serta memiliki akses yang mudah ke Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang. Kedekatan dengan bahan baku dan akses transportasi yang efisien membantu PT Sritex memangkas biaya logistik. Hal ini sejalan dengan teori Kumar yang menekankan bahwa lokasi yang tepat dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan melalui pengurangan biaya pengiriman dan peningkatan efisiensi rantai pasokan.
Sementara itu, PT Pan Brothers mendirikan fasilitas di Boyolali, lokasi yang terkenal dengan tenaga kerja terampil berbiaya rendah. Menurut Kumar, biaya tenaga kerja merupakan salah satu pertimbangan penting dalam pemilihan lokasi. Dengan memanfaatkan keberadaan pekerja yang sudah berpengalaman di industri garmen, PT Pan Brothers berhasil menurunkan biaya operasional sekaligus meningkatkan produktivitas.
Facility Layout: Mengoptimalkan Tata Letak Fasilitas
Setelah pemilihan lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah merancang tata letak fasilitas (facility layout) yang efisien. Tata letak ini akan menentukan bagaimana bahan baku, produk jadi, dan tenaga kerja bergerak di dalam pabrik. Dalam industri garmen, dua pendekatan umum digunakan, yaitu tata letak berbasis produk dan tata letak berbasis proses.
PT Sritex menggunakan tata letak berbasis produk (product layout), di mana proses produksi diatur secara linier, mulai dari pemintalan benang, penenunan, hingga pengepakan. Dengan alur produksi yang berurutan, perusahaan dapat mengurangi waktu tunggu antarproses, meningkatkan efisiensi, dan memastikan produksi massal berjalan lancar.
Berbeda dengan PT Sritex, PT Pan Brothers menerapkan tata letak berbasis proses (process layout). Tata letak ini lebih fleksibel dan memungkinkan perusahaan menangani variasi produk yang tinggi dalam volume kecil. Pendekatan ini cocok bagi PT Pan Brothers yang memproduksi berbagai jenis pakaian, dari pakaian olahraga hingga pakaian kasual. Fleksibilitas tata letak berbasis proses membantu perusahaan menyesuaikan kapasitas produksinya dengan pesanan yang bervariasi, termasuk dari klien global seperti Adidas dan Nike.
Keuntungan Penerapan Facility Location dan Layout
Keputusan yang tepat mengenai facility location dan layout tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan kemampuan bersaing di pasar yang kompetitif. PT Sritex dan PT Pan Brothers telah membuktikan bahwa dengan mengikuti prinsip-prinsip yang benar dalam pemilihan lokasi dan tata letak, mereka dapat memaksimalkan produktivitas dan mengurangi biaya. Sebagai hasilnya, perusahaan-perusahaan garmen di Jawa Tengah ini mampu bersaing di tingkat internasional dan memperkuat posisi mereka sebagai pusat industri garmen Indonesia.
***
*) Oleh Mirza Maulana Sultan & Rahab, Magister Ilmu Manajemen, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
*) Tulisan opini ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab Dinamika Pos.
*) Rubrik opini di Dinamika Pos terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.
*) Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.