DINAMIKAPOS.COM – Aliansi Mahasiswa dan Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) menyampaikan tuntutan tegas kepada Rektor Prof. Akhmad Muzakki untuk segera mencabut kebijakan reshuffle yang dianggap merugikan. Reshuffle ini dinilai melanggar Peraturan Menteri Agama RI No. 56 Tahun 2015, khususnya pada Pasal 61 yang mengatur Statuta UINSA. Keputusan tersebut disebut telah merusak tatanan akademik dan menimbulkan keresahan di kalangan sivitas akademika UINSA.

Dalam surat terbuka yang dikirimkan pada 27 Agustus 2024 kepada Presiden Joko Widodo, aliansi ini mendesak agar kebijakan reshuffle segera dibatalkan. Mereka memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan dari pihak rektor, mereka akan meminta Prof. Akhmad Muzakki untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai rektor UINSA.

Kritik Mahasiswa dan Alumni terhadap Kebijakan Reshuffle

M. Ali Wardani, Koordinator Aliansi Mahasiswa, menyatakan bahwa kebijakan reshuffle ini menciptakan keresahan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip kepemimpinan yang seharusnya dipegang oleh UINSA. “Kami tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan ini terus berlanjut,” ujarnya pada awak media, Rabu (2/10/2024).

M. Ruslan, Koordinator Alumni, menambahkan bahwa kebijakan reshuffle ini terkesan sepihak tanpa mempertimbangkan masukan dari sivitas akademika. “Kebijakan ini sangat merusak kepercayaan kami terhadap institusi yang seharusnya mengedepankan keadilan dan transparansi,” ungkapnya.

Surat Terbuka kepada Presiden dan Pejabat Terkait

Surat terbuka yang dilayangkan oleh aliansi ini tidak hanya ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, tetapi juga disampaikan kepada pihak-pihak berwenang lainnya, termasuk Menteri Agama RI, Inspektur Jenderal Kementerian Agama, dan Ketua PTUN Surabaya. Mereka berharap surat ini dapat memicu tindakan tegas untuk menegakkan keadilan di lingkungan UINSA.

Menurut M. Ali Wardani, jika kebijakan reshuffle ini tidak segera dicabut, maka aliansi ini akan mendesak Prof. Akhmad Muzakki untuk segera mundur dari jabatannya. “Kami tidak ingin kampus ini terjebak dalam konflik internal yang berkepanjangan, karena itu kami meminta kebijakan ini ditinjau ulang demi kepentingan bersama,” tegasnya.

Aksi Damai yang Direncanakan

Sebagai langkah berikutnya, Aliansi Mahasiswa dan Alumni UINSA telah merencanakan aksi damai jika tuntutan mereka tidak segera direspon. Mereka berjanji untuk menggunakan langkah-langkah yang konstitusional untuk menyuarakan keadilan di kampus. M. Ruslan menambahkan, “Kami berkomitmen menjaga integritas UINSA. Sebagai mahasiswa dan alumni, ini adalah tanggung jawab kami.”

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Rektor UINSA, Prof. Akhmad Muzakki terkait tuntutan yang dilayangkan. Kondisi ini telah memicu perhatian dari berbagai pihak, mengingat dampak potensialnya terhadap stabilitas akademik di universitas ini.

 

Pewarta: Alex

Editor: Zain