LAMONGAN – Dalam upaya mengatasi masalah limbah organik di Desa Ketapangtelu, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, Karang Taruna Putra Satriadi mencetuskan sebuah program inovatif bernama “Maggot Bank.”

Program ini bertujuan untuk mengelola limbah organik secara lebih efisien sekaligus mendorong kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan bersih dan potensi peningkatan ekonomi.

Program tersebut berhasil dilaksanakan selama bulan Oktober dan dipamerkan pada SDGs Festival UNAIR pada hari Kamis (24/10/2024).

Limbah Organik yang Mendesak Penanganan

Desa Ketapangtelu dihadapkan pada persoalan besar terkait limbah organik, di mana sekitar 60% dari keseluruhan sampah terdiri dari sisa makanan, daun, dan sayuran. Tanpa fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, banyak warga memilih membuang sampah sembarangan atau membakarnya. Kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat jika tidak segera diatasi.

Maggot Bank: Solusi Inovatif untuk Pengelolaan Limbah

Karang Taruna bersama tim pengabdian dari Universitas Airlangga (UNAIR) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menciptakan program Maggot Bank sebagai langkah alternatif. Dalam empat minggu, anggota Karang Taruna menjalani pelatihan intensif untuk mengelola limbah organik menggunakan Maggot Box, alat yang memanfaatkan maggot atau larva lalat tentara hitam sebagai pengurai alami.

Tim pengabdian menyediakan berbagai fasilitas pendukung seperti situs web Maggot Bank (maggotbank.online), panduan pelatihan, serta video tutorial untuk membantu masyarakat memahami proses pengelolaan ini.

Limbah yang sebelumnya hanya dibuang begitu saja kini diubah menjadi pakan ternak yang berguna, terutama untuk ayam dan ikan.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan bagi Masyarakat

Selain menurunkan volume limbah, program ini memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Maggot yang kaya protein hasil dari proses penguraian limbah dijadikan pakan ternak, sehingga membantu warga mengurangi biaya pakan dan membuka peluang usaha baru di desa.

“Kami bangga bahwa program ini tidak hanya membantu lingkungan, tetapi juga meningkatkan keterampilan serta pendapatan warga,” ungkap ketua Karang Taruna Desa Ketapangtelu.

UNAIR Mendukung Pencapaian SDGs

Program Maggot Bank juga merupakan bagian dari upaya UNAIR dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam mencapai “No Poverty” dan “Good Health and Well-Being.”

Khalisah Haudiah Salsabilah, Ketua tim BLM FEB UNAIR untuk CFP SDGs 2024 yang menggagas program ini, berharap bahwa program ini dapat dikembangkan lebih luas di masa mendatang.

“Maggot Bank hadir bukan hanya sebagai solusi jangka pendek, namun juga diharapkan dapat menginspirasi desa lain dalam pengelolaan limbah organik,” ujarnya.