Trenggalek – Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNJVT) telah melaksanakan magang mandiri dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Bendungan Bagong, Trenggalek.
Program MBKM memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan hard skills dan soft skills yang relevan dengan bidang studi mereka.
Selain itu, pengalaman magang ini dapat dikonversikan menjadi 20 SKS, sehingga mendukung pencapaian akademik mereka. Dosen pembimbing dari UPNJVT menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja yang kompetitif.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam dunia konstruksi dan pengelolaan infrastruktur.
Magang ini dilaksanakan di Paket 2 proyek pembangunan Bendungan Bagong, yang dikerjakan oleh PT PP. Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan konstruksi, termasuk monitoring dan pengawasan pekerjaan.
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami secara langsung proses kerja di industri konstruksi dan tantangan yang dihadapi dalam proyek besar seperti ini. Magang ini berlangsung selama empat bulan, di mana empat mahasiswa terlibat langsung dalam berbagai aspek pembangunan bendungan, termasuk pengawasan dan pelaksanaan teknik sipil. Empat mahasiswa yang melakukan magang tersebut yaitu : Fina Martcelina, Intan Sminesa, Vikrie Izhhar, dan Naufal Kensadiharja.
Pembangunan Bendungan Bagong tidak hanya berfokus pada aspek teknik dan infrastruktur, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Bendungan ini dirancang untuk mendukung ketahanan pangan dan air, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar melalui penyediaan sumber daya air yang lebih baik untuk irigasi pertanian.
Dengan kapasitas tampung 17,4 juta m³, Bendungan Bagong dirancang untuk mendukung irigasi seluas 1.021 hektare dan berfungsi sebagai pengendali banjir serta sumber air baku di Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi risiko kekeringan dan meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan sumber air baku, yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Dosen pembimbing dari UPNJVT mengungkapkan harapannya agar kegiatan magang ini dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
“Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan pengalaman ini sebaik mungkin dan membawa pulang pengetahuan serta keterampilan baru yang akan bermanfaat di masa depan,” ujarnya.
Dengan adanya program MBKM dan kegiatan magang mandiri di Bendungan Bagong, mahasiswa UPNJVT Prodi Teknik Sipil diharapkan mampu berkontribusi lebih dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia serta menjadi tenaga profesional yang siap menghadapi tantangan di industri konstruksi.
Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen UPNJVT dalam mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.