PROBOLINGGO, DINAMIKAPOS.COM – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan pelatihan bertajuk “Pelatihan Penulisan Aksara Jawa bagi Komunitas Pemuda Hindu Probolinggo”, Selasa (15/10/2024) lalu. Kegiatan ini bertempat di Pura Puji Giri Kerso Agung, Komunitas Hindu Probolinggo, dengan tujuan memperkenalkan dan melestarikan aksara Jawa sebagai bagian penting dari warisan budaya lokal.

Pelatihan ini dipimpin oleh Respati Retno Utami, bersama tim dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Unesa. Program yang diikuti oleh 25 anggota komunitas pemuda Hindu ini bertujuan untuk memperkuat literasi budaya di kalangan generasi muda, khususnya melalui pemahaman dan praktik langsung penulisan aksara Jawa.

Dalam pelaksanaannya, pelatihan mencakup pengenalan dasar aksara Jawa, teknik membaca dan menulis, serta aplikasinya dalam konteks kehidupan beragama komunitas Hindu. Materi disampaikan secara interaktif, menggunakan media seperti flash card dan kartu aksara untuk mendukung pembelajaran yang menarik. Pendekatan ini dirancang agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan aksara Jawa secara praktis.

Kesadaran Akan Pentingnya Identitas Budaya

Respati Retno Utami, selaku ketua tim, menekankan bahwa pelatihan ini bertujuan membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya aksara Jawa sebagai identitas budaya.

“Aksara Jawa bukan hanya simbol masa lalu, tetapi juga cerminan kekayaan budaya yang relevan di era modern. Kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal, tetapi juga memanfaatkan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Pelatihan ini berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. Selain belajar, peserta diajak untuk berdiskusi dan terlibat langsung dalam praktik menulis aksara Jawa. Kegiatan ditutup dengan evaluasi hasil belajar dan pembagian sertifikat partisipasi.

Antusiasme dan Harapan Berkelanjutan

Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka mengikuti seluruh sesi pelatihan. Hal ini menjadi indikator positif bahwa pemuda Hindu Probolinggo memiliki minat besar terhadap pelestarian budaya.

“Kami merasa senang dapat mengikuti pelatihan ini. Sekarang kami lebih percaya diri membaca dan menulis aksara Jawa,” ujar salah satu peserta.

Tim PKM Unesa berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju pelestarian aksara Jawa secara lebih luas.

“Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut, tidak hanya di tingkat komunitas, tetapi juga menjadi bagian dari pendidikan formal,” tutup Respati Retno Utami.