DINAMIKAPOS.COM, OPINI – Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang akuntansi. Sistem akuntansi yang dulunya bergantung pada pencatatan manual kini telah bertransformasi menjadi sistem yang lebih canggih dan efisien berkat inovasi teknologi. Inovasi dalam perangkat lunak, kecerdasan buatan (AI), dan blockchain telah merubah cara akuntan bekerja dan bagaimana laporan keuangan disusun. Penggunaan teknologi tersebut akan memudahkan suatu entitas dalam proses pengelolaan dan pelaporan informasi keuangan mereka.

(Ismail & Sudarmadi, 2019) menerangkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah proses pencatatan, perangkuman, penyimpanan seluruh transaksi-transaksi keuangan maupun non-keuangan guna menghasilkan informasi yang relevan yang diperlukan oleh manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengawasi proses berjalannya perusahaan dan menentukan kebijakan-kebijakan atau tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Berdasarkan opini dari (Islami, 2024) bahwa adanya Sistem Informasi Akuntansi membuat manajemen internal suatu entitas dapat melihat informasi keuangan dengan jelas dan dapat lebih mudah mengontrol kinerja dari sistem yang digunakan.

Teknologi yang Mengubah Akuntansi

Perkembangan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara perusahaan mengelola dan melaporkan informasi keuangannya. Ada beberapa teknologi yang telah mengubah wajah akuntansi, di antaranya:

1. Software Akuntansi

Penggunaan software dalam pengolahan data kini sudah sangat populer dan beragam. Kemajuan teknologi informasi telah memungkinkan software akuntansi tidak hanya berfungsi sebagai alat pencatatan tetapi juga sebagai platform yang dapat mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis seperti manajemen inventaris, pengeluaran, dan pelaporan pajak. Beberapa contoh software akuntansi di antaranya Accurate, Zahir, SAP Business One, Xero, dan masih banyak lagi software akuntansi lainnya.

2. Kecerdasan Buatan (AI)

(Nainggolan, 2024) menjelaskan bahwa kecerdasan buatan, atau artificial intelligence (AI), merupakan cabang ilmu komputer yang fokus pada pembuatan mesin dan perangkat lunak yang mampu meniru kemampuan manusia untuk berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.

3. Blockchain

Teknologi Blockchain pertama kali ditemukan pada tahun 1991 oleh Stuart Haber dan W. Scott Stornetta dan kemudian dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto, yang merupakan dasar pembuatan mata uang kripto yang populer bernama Bitcoin. (Ramadhani et al., 2024) menjelaskan bahwa Blockchain merupakan database digital terenkripsi yang tersimpan dalam blok dan dibagikan oleh beberapa pihak dalam satu daftar yang disebut rantai (chain) pada jaringan terdistribusi.

4. Cloud Computing

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Pitriyani & Firdaus, 2024) dijelaskan bahwa Cloud Computing merupakan teknik untuk mengelola infrastruktur dan perangkat lunak sebagai layanan (service). Infrastruktur yang digunakan dalam Cloud Computing termasuk server, penyimpanan, jaringan, dan perangkat lunak melalui koneksi internet.

Tantangan dan Risiko Penggunaan Teknologi dalam Sistem Akuntansi

Penggunaan teknologi dalam sistem akuntansi sangat memberikan keuntungan, yaitu kemudahan bagi perusahaan untuk mengelola dan melaporkan setiap informasi laporan keuangannya. Akan tetapi, di balik keuntungan tersebut terdapat juga tantangan dan risiko dalam menerapkan teknologi sistem akuntansi, di antaranya:

1. Keamanan Data

Penggunaan teknologi untuk sistem akuntansi tidak luput dalam penyimpanan data secara digital, di mana setiap data tersebut akan diinput ke dalam sistem. Perusahaan harus menjamin kuat terkait keamanan data sehingga data tersebut tidak bocor.

2. Keterampilan dan Pelatihan

Seiring dengan perkembangan teknologi yang cepat, seorang akuntan tidak hanya memahami teori akuntansi saja, tetapi juga harus menguasai teknologi yang digunakan sehingga peran akuntan dalam era digital tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi yang digunakan. Seorang akuntan juga harus mengambil peran dalam penerapan sistem akuntansi berbasis teknologi ini.

3. Ketergantungan pada Teknologi

Sistem akuntansi yang berbasis teknologi ini akan mengakibatkan perusahaan ketergantungan pada teknologi. Jika teknologi yang digunakan mengalami gangguan atau error, perusahaan harus mengambil solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga kegiatan pelaporan informasi keuangan tetap berjalan meskipun teknologi yang digunakan sedang mengalami gangguan maupun error.

Kesimpulan

Di era digital saat ini, sangat diperlukan sistem akuntansi yang berbasis teknologi sehingga perusahaan akan lebih mudah dalam pengelolaan dan pelaporan informasi laporan keuangannya. Teknologi yang digunakan dalam sistem akuntansi meliputi software akuntansi, kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan cloud computing. Selain memberikan keuntungan, suatu perusahaan juga harus memikirkan berbagai tantangan dan risiko yang timbul dalam penggunaan teknologi tersebut sehingga perusahaan tetap menjalankan aktivitasnya apabila teknologi yang digunakan sedang mengalami gangguan maupun error.

 

 

***

 

*) Opini ditulis oleh Ika Diah Purwati Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

*) Tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab Dinamika Pos.

*) Rubrik opini di Dinamika Pos terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

*) Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.