DINAMIKAPOS.COM, OPINI – Setiap tanggal 21 November, dunia memperingati Hari Pohon Sedunia, sebuah hari yang ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pohon dan penghijauan bagi kehidupan. Bagi umat Islam, peringatan ini seharusnya tidak hanya sekadar momen seremonial, tetapi juga sebagai panggilan untuk merenungkan peran penting manusia sebagai khalifah atau penjaga bumi. Islam memberikan kedudukan istimewa pada alam, termasuk pohon, sebagai bagian dari ciptaan Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilestarikan. Hal ini terlihat dalam banyak ayat Al-Quran serta teladan dari Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan.
Dalam Al-Quran, Allah SWT mengingatkan bahwa alam semesta ini diciptakan untuk menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Alam, termasuk pohon, menjadi refleksi kebesaran Allah dan kebaikan-Nya kepada seluruh makhluk. Pohon disebutkan dalam banyak ayat, termasuk dalam Surah An-Nur ayat 35, di mana Allah menyebutkan pohon zaitun sebagai simbol cahaya yang menunjukkan jalan kebenaran. Pohon-pohon ini memiliki peran penting sebagai sumber oksigen, keteduhan, bahan makanan, dan keseimbangan lingkungan. Dengan demikian, Islam tidak hanya menghargai keberadaan pohon, tetapi juga menekankan bahwa menjaga alam adalah bagian dari wujud ibadah dan ketaatan kepada Allah.
Rasulullah SAW sendiri memberikan banyak teladan tentang pentingnya menjaga alam. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda, “Jika Kiamat terjadi dan di tangan salah seorang dari kalian ada tunas pohon kurma, maka jika ia mampu menanamnya sebelum Kiamat terjadi, maka hendaklah ia melakukannya.” Hadits ini menunjukkan bahwa Islam memandang perbuatan menanam pohon sebagai amalan yang bernilai tinggi, bahkan pada saat-saat akhir kehidupan. Pesan ini menyiratkan bahwa dalam Islam, menjaga lingkungan dan merawat alam adalah tugas yang tidak bisa dihentikan, bahkan dalam keadaan yang seolah-olah sudah tidak ada harapan. Menanam pohon adalah simbol dari tindakan yang penuh harapan, keberlanjutan, dan bentuk cinta kasih kita terhadap alam.
Selain itu, menjaga pohon juga berarti menjaga keseimbangan ekosistem yang menjadi rumah bagi berbagai makhluk hidup. Islam sangat mementingkan keseimbangan atau mizan di alam semesta, sebagaimana disebutkan dalam Surah Ar-Rahman ayat 7-9, yang mengingatkan kita agar tidak merusak keseimbangan yang telah Allah ciptakan. Pohon adalah bagian dari mizan ini karena berperan besar dalam menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, menyimpan air, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies. Dengan menjaga pohon, kita turut menjaga keberlangsungan hidup makhluk lain, sebagaimana peran manusia sebagai pemelihara bumi yang dianugerahkan Allah.
Dalam konteks modern, penghijauan dan konservasi pohon memiliki peran yang semakin krusial, terutama di tengah tantangan perubahan iklim, deforestasi, dan polusi yang semakin meningkat. Kehilangan hutan dan pohon-pohon yang menjadi sumber kehidupan dapat membawa bencana ekologis yang berdampak luas, termasuk kekeringan, banjir, dan hilangnya spesies. Dalam menghadapi tantangan ini, Islam mengajarkan pendekatan yang holistik dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan, sehingga kita tidak hanya mengambil sumber daya dari alam, tetapi juga memberikan kembali untuk keberlangsungan generasi mendatang.
Peringatan Hari Pohon Sedunia bagi umat Islam bisa menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan. Islam mengajarkan bahwa tindakan sederhana seperti menanam dan merawat pohon dapat menjadi amalan jariyah, yang pahalanya akan terus mengalir meski kita telah tiada. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, “Tidaklah seorang Muslim menanam tanaman atau menabur benih, lalu tanaman atau benih tersebut dimakan oleh burung, manusia, atau hewan lainnya, kecuali akan menjadi sedekah baginya.” Ini menunjukkan bahwa menjaga kelestarian alam melalui tindakan sederhana seperti menanam pohon dapat membawa keberkahan bagi lingkungan dan bagi diri kita sendiri di akhirat kelak.
Memperingati Hari Pohon Sedunia dengan semangat Islam dapat diwujudkan melalui langkah-langkah konkret seperti ikut serta dalam program penghijauan, mengurangi penggunaan produk berbasis kayu yang tidak ramah lingkungan, atau mengedukasi orang lain tentang pentingnya pohon dalam ekosistem. Umat Islam juga didorong untuk berpikir jangka panjang, bahwa perbuatan menjaga pohon adalah bentuk tanggung jawab kepada generasi masa depan yang akan mewarisi bumi ini. Dengan demikian, tindakan kita dalam menjaga pohon tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan contoh nyata tentang bagaimana kita menjalankan ajaran Islam dalam keseharian.
Sebagai penutup, Hari Pohon Sedunia dalam pandangan Islam adalah perwujudan dari rasa syukur kita kepada Allah atas anugerah alam yang diberikan. Melalui penghijauan dan upaya melestarikan pohon, kita tidak hanya memperbaiki kualitas hidup di dunia, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta, yang menitipkan bumi ini kepada kita untuk dijaga dan dilestarikan. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk menjaga amanah ini, dan menjadikan upaya pelestarian pohon sebagai salah satu bentuk ibadah yang diridhai Allah SWT.
***
*) Ditulis Oleh Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si., M.PW.K., Dosen Magister Studi Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Lingkungan Hidup Estuari