DINAMIKAPOS.COM, Opini – Di era modern ini, istilah “healing” sering kita dengar di berbagai platform media sosial, terutama di kalangan generasi muda atau yang sering disebut sebagai Gen Z. Healing, dalam pengertian sederhana, adalah proses penyembuhan diri dari luka batin, stres, atau kejenuhan yang dialami akibat berbagai tekanan hidup. Namun, sebagai seorang Muslim, konsep healing sebenarnya sudah ada dan sangat erat kaitannya dengan ajaran Islam. Healing Islami memberikan pendekatan yang tidak hanya menyembuhkan fisik dan psikis, tetapi juga menyehatkan rohani kita melalui pendekatan spiritual yang diajarkan dalam agama.

Bagi Gen Z, yang hidup di tengah kemajuan teknologi dan tantangan hidup modern, penting untuk menemukan keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi (akhirat). Tidak jarang, mereka merasa terjebak dalam tekanan sosial, ekspektasi karir, dan tuntutan hidup yang serba cepat. Di sinilah konsep healing Islami hadir untuk menawarkan cara yang berbeda dalam menghadapi semua ini.

Memahami Sumber Stres dalam Perspektif Islam

Dalam kehidupan, setiap manusia pasti mengalami tantangan dan ujian. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 286: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Ini menegaskan bahwa apa pun bentuk ujian yang kita hadapi, baik itu tekanan pekerjaan, masalah hubungan, atau keresahan tentang masa depan, semua itu sudah diukur sesuai dengan kemampuan kita. Menyadari hal ini adalah langkah awal untuk memahami bahwa ujian bukan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk menguatkan iman dan memperbaiki diri.

Bagi Gen Z, yang sering terpengaruh oleh standar hidup sosial media, Islam mengajarkan untuk tidak terjebak dalam perbandingan yang merusak jiwa. Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, healing Islami mengajak kita untuk fokus pada introspeksi diri dan menerima segala yang terjadi sebagai bagian dari rencana Allah.

Praktik Healing Islami

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan konsep healing Islami dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi generasi muda:

Doa dan Dzikir

Salah satu cara paling efektif untuk menenangkan hati dan pikiran adalah dengan memperbanyak dzikir dan doa. Rasulullah SAW bersabda, “Ingatlah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28). Dzikir adalah pengingat bahwa kita selalu berada dalam pengawasan Allah, dan segala masalah yang kita hadapi pasti ada solusinya dengan pertolongan-Nya.

Shalat Tahajud dan Shalat Istikharah

Shalat Tahajud adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan ketika seseorang merasa terbebani dengan masalah dunia. Dengan bangun di sepertiga malam terakhir dan mendekatkan diri kepada Allah, kita akan mendapatkan ketenangan batin yang mendalam. Shalat Istikharah, di sisi lain, membantu kita dalam mengambil keputusan, terutama saat berada dalam kebingungan.

Membaca Al-Qur’an

Al-Qur’an bukan hanya kitab suci, tetapi juga obat bagi jiwa yang resah. Surah Asy-Syu’ara ayat 80 menyebutkan, “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” Membaca Al-Qur’an dan merenungi maknanya bisa menjadi sarana healing yang efektif untuk meredakan kegelisahan.

Selain itu, semua praktik healing Islami seperti doa, shalat, membaca Al-Qur’an, atau dzikir dapat dilakukan oleh Gen Z di mana saja, tidak terbatas hanya di rumah atau masjid. Bagi mereka yang menyukai suasana alam atau tempat yang menenangkan, healing Islami bisa dilakukan di tempat favorit seperti taman, pantai, atau bahkan kafe yang tenang. Islam memberikan fleksibilitas dalam beribadah, selama tempat tersebut suci dan tidak mengganggu kekhusyukan. Hal ini memberikan kebebasan bagi Gen Z untuk menemukan lingkungan yang paling sesuai bagi mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga proses healing dapat dilakukan dengan lebih nyaman dan menyenangkan.

Keseimbangan Antara Dunia dan Akhirat

Salah satu ciri khas dari Gen Z adalah semangat mereka dalam mengejar ambisi dan impian. Namun, terkadang ambisi duniawi membuat mereka melupakan kebutuhan rohani. Healing Islami mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah ladang akhirat.” Artinya, apa yang kita lakukan di dunia ini haruslah menjadi bekal untuk kehidupan setelahnya.

Gen Z perlu memahami bahwa kesuksesan sejati bukan hanya diukur dari pencapaian materi atau pengakuan sosial, tetapi juga dari seberapa dekat kita dengan Allah dan seberapa baik kita menjaga hubungan dengan-Nya. Dengan menjaga ibadah dan mengingat akhirat, kita akan lebih mudah menemukan kedamaian dalam setiap ujian yang datang.

Membangun Support System Islami

Lingkungan yang sehat sangat berpengaruh terhadap proses healing. Islam menganjurkan kita untuk berkumpul dengan orang-orang saleh dan membangun hubungan yang mendekatkan kita kepada Allah. Dalam hadits disebutkan, “Seseorang itu akan mengikuti agama teman dekatnya, maka perhatikanlah dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud).

Bagi Gen Z, penting untuk memiliki support system yang sejalan dengan nilai-nilai keislaman. Teman-teman yang baik akan membantu kita untuk tetap berada di jalan yang benar, mengingatkan kita untuk terus berdoa, dan memberikan dukungan moral saat kita merasa lelah menghadapi dunia.

Menghargai Proses

Healing Islami bukanlah solusi instan. Ia adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Dalam Islam, kita diajarkan untuk menghargai setiap proses, karena hasil akhir selalu ada di tangan Allah. Healing Islami mengajak kita untuk lebih sabar, lebih bersyukur, dan lebih tawakal dalam menghadapi segala sesuatu. Dengan menyerahkan segalanya kepada Allah, hati kita akan lebih tenang dan proses penyembuhan diri akan terasa lebih ringan.

Penutup

Healing Islami adalah jawaban bagi Gen Z yang mencari ketenangan di tengah hiruk-pikuk dunia modern. Dengan menggabungkan ibadah dan introspeksi diri, generasi muda Muslim bisa menemukan kedamaian yang sejati, yang tidak hanya menyembuhkan hati tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah. Healing bukan hanya tentang memperbaiki diri dari luka batin, tetapi juga tentang memperkuat iman dan keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita, dalam setiap langkah hidup ini.

 

 

***

 

*) Opini Ditulis Oleh Dama Kania Harahap, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

*) Tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab Dinamika Pos.

*) Rubrik opini di Dinamika Pos terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

*) Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.