SURABAYA,DINAMIKAPOS— Kualitas udara yang memburuk di dekat wilayah industri menjadi ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

Menanggapi isu tersebut, tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) HIMATEKINS ITS berinisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan pemantauan lingkungan dengan memasang Sistem Pemantauan Kualitas Udara Berbasis Panel Surya dan menjalankan beberapa program pendukung lainnya.

Ketua tim PPK Ormawa HIMATEKINS ITS, Muhammad Hadid Qushairi, menyampaikan bahwa Desa Mojolebak, Kabupaten Mojokerto, yang berada di sekitar kawasan industri, kerap terpapar polusi udara tanpa adanya sistem peringatan dini. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat, khususnya terkait gangguan pernapasan.

“Kami berusaha menghadirkan solusi konkret untuk memantau kualitas udara sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat Mojolebak,”ungkap Hadid.

Sebagai respons, kata Hadid, maka tim yang terdiri dari 13 mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi ITS dan 2 mahasiswa Departemen Statistika Bisnis ITS ini merancang dan memasang sebuah Air Quality Monitoring System yang efisien karena memiliki sumber tenaga yang berasal dari panel surya.

Sistem tersebut kata Hadid, dilengkapi sensor untuk mendeteksi polutan dan Human Machine Interface (HMI) yang menampilkan data secara langsung pada alat Air Quality Monitoring System yang diletakkan di Balai Desa Mojolebak.

“Sistem ini tidak hanya memantau, tetapi juga membunyikan alarm jika kualitas udara mencapai level berbahaya,” katanya.

Selain instalasi perangkat, tim PPK Ormawa HIMATEKINS ITS menyadari pentingnya keberlanjutan program. Oleh karena itu, mereka memberikan edukasi dan pelatihan intensif kepada para kader lingkungan, kader kesehatan, masyarakat sekitar, hingga siswa-siswi SDN Mojolebak.

“Pelatihan ini mencakup cara membaca data yang ditampilkan pada Human Machine Interface (HMI), sehingga mereka dapat memahami kondisi kualitas udara secara real-time,” Urainya.

Lebih lanjut, Hadid menyampaikan bahwa sistem yang dibuat dapat berfungsi secara mandiri berkat energi matahari dari panel surya, menjadikannya sangat cocok untuk daerah yang banyak mendapat sinar matahari seperti Mojokerto.

“Alat ini memungkinkan masyarakat sekitar untuk memantau kualitas udara secara langsung dan mengambil tindakan pencegahan bila diperlukan,” Kata Hadid.

Tim PPK Ormawa HIMATEKINS yang dibimbing Ir. I Putu Eka Widya Pratama, S.Si., M.Sc.RWTH., juga melaksanakan program tambahan, seperti serangkaian sesi edukasi tentang pengelolaan sampah serta lingkungan kepada masyarakat desa. Edukasi ini dilakukan melalui sosialisasi dan kegiatan interaktif yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan udara dan lingkungan.

Selain pemasangan perangkat keras, mereka juga memberikan pelatihan tentang cara membaca data pada HMI dan pentingnya menjaga lingkungan. Harapannya, pihak masyarakat di Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, dapat terus menggunakan dan merawat alat ini secara berkelanjutan.

Sementara untuk memastikan program ini berjalan terus-menerus, tim PPK Ormawa HIMATEKINS ITS menyiapkan prosedur operasi dan perawatan untuk sistem pemantauan udara tersebut, serta menggandeng Kader Kesehatan, Ibu-ibu PKK, dan Posyandu Desa Mojolebak menjadi garda terdepan sebagai kader lingkungan. Prosedur ini disampaikan melalui pelatihan, buku panduan, dan video tutorial.

“Kami berharap masyarakat sekitarnya menjadi lebih sadar dan responsif terhadap kualitas udara demi kesehatan dan lingkungan yang berkelanjutan,” tutup mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi ITS itu.

PPK Ormawa HIMATEKINS ITS ini secara spesifik berfokus pada dua tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) dan SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan). Dengan mengimplementasikan sistem pemantauan kualitas udara, tim PPK Ormawa ITS membantu memastikan kesehatan masyarakat setempat.

Selain itu, kegiatan edukasi dan pemasangan alat-alat penunjang lainnya juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Mengubah perilaku adalah langkah yang tak kalah penting. Tim PPK Ormawa HIMATEKINS ITS luncurkan kampanye sadar polusi yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya polusi udara, terutama bagi anak-anak. Melalui sosialisasi, mereka mengaitkan data dari alat pemantau dengan tindakan nyata.

Masyarakat diajarkan untuk memahami kapan kondisi udara sudah tidak aman dan harus menggunakan masker sebagai tindakan perlindungan diri.

Kampanye ini berhasil mengubah cara pandang warga dari pasif menjadi proaktif, membuat masyarakat lebih tanggap dan bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Selain solusi berbasis teknologi, tim PPK ORMAWA ITS juga menghadirkan solusi alami yang tak kalah efektif. Sebuah aksi nyata berupa penghijauan di area sekolah pun dilaksanakan dengan melibatkan seluruh elemen.

“Kegiatan ini bukan sekadar menanam tanaman, melainkan wujud komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat. Tanaman – tanaman yang ditanam berfungsi sebagai filter alami yang membantu menyaring polutan,” Ungkapnya.

Dengan kegiatan tersebut, SDN Mojolebak tidak hanya dilindungi oleh teknologi, tetapi juga oleh alam itu sendiri.

“Ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang,”katanya.

Dan inilah inti dari seluruh program. Tim PPK ORMAWA ITS merancang dan menerapkan Sistem Pemantauan Kualitas Udara yang sepenuhnya ditenagai oleh panel surya. Inovasi ini menjadi jawaban atas tantangan polusi di kawasan industri dengan solusi yang mandiri energi dan ramah lingkungan.

Sistem canggih ini mampu mendeteksi polutan dan memberikan peringatan dini secara otomatis saat kualitas udara mencapai level berbahaya. Keberadaan alat ini membuat Desa Mojolebak memiliki “mata” yang selalu siaga terhadap ancaman polusi. Ini adalah model nyata bagaimana inovasi teknologi dapat berpadu dengan kepedulian lingkungan untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat.

Inisiatif ini disambut dengan sangat baik oleh para pemangku kepentingan di desa. Ketua Kader Kesehatan Desa Mojolebak, Bu Indri, menekankan pentingnya deteksi dini sebagai langkah perlindungan, terutama bagi anak-anak.

“Pendeteksian polusi udara ini sangat penting untuk kesehatan anak. Dengan mengetahui hasilnya, apakah udara tercemar atau tidak, dari situ kita bisa mencari solusi bersama,” ujarnya.

Bu Indri menambahkan bahwa data dari alat ini akan menjadi dasar untuk langkah kolaboratif ke depannya.

“Ini adalah langkah awal untuk bekerja sama dengan aparat setempat, pecinta lingkungan, dan seluruh warga masyarakat untuk menanggulangi polusi yang ada di sekitar Desa Mojolebak,” Katanya.