JAKARTA,DINAMIKAPOS.COM-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Mahasantri Indonesia (DPP Mahasantri) menghadiri undangan Kapolri dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba sebanyak 2,1 ton dari total seberat 214,84 ton.
Barang bukti tersebut diamankan aparat kepolisian selama satu periode pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu (29/10) di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, dihadiri langsung Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNN Nasional Suyudi Ario Seto, Kapolda Metro Jaya Asep Edi Suheri, berikut Ketua Umum DPP Mahasantri Moh. Khairi, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Umum PBNU, serta pimpinan ormas-ormas keagamaan dan kepemudaan lainnya.
Menurut Moh. Khairi, Ketum DPP Mahasantri, kehadiran Presiden dalam kegiatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa pemberantasan narkoba merupakan agenda prioritas nasional yang harus didukung oleh seluruh elemen bangsa, termasuk kalangan santri dan mahasiswa.
“Kami sangat mengapresiasi langkah tegas dan konsisten Polri dalam memberantas narkoba. Kehadiran Presiden Prabowo di acara pemusnahan ini menunjukkan bahwa negara hadir secara serius dalam perang melawan narkoba,” ujar Khairi
Lebih lanjut, Khairi menegaskan bahwa DPP Mahasantri Indonesia siap bersinergi dengan Polri dan BNN dalam melakukan edukasi dan kampanye “Santri Jihad Melawan Narkoba” di lingkungan pesantren, kampus, dan masyarakat luas.
“Santri memiliki peran moral dan sosial dalam menjaga generasi muda dari ancaman narkoba. Kami siap menjadi mitra strategis Polri dalam gerakan nasional penyadaran bahaya narkoba,” tambahnya.
Sementara Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi atas kinerja pihak kepolisian di bawah kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, selama satu periode kepemimpinannya.
“Saya dalam hal ini menyampaikan penghargaan saya sebesar-besarnya kepada seluruh anggota kepolisian negara Indonesia di mana pun sedang bertugas,” kata Presiden Prabowo Subianto
Presiden menambahkan, bahwa penyitaan narkoba sebanyak ini telah menyelamatkan dua kali jumlah penduduk bangsa Indonesia. Terdapat 629 juta jiwa yang terselamatkan.
“Dan bila tidak berhasil mereka cegah atau mereka sita, mereka tangkap, itu bisa digunakan oleh 629 juta manusia, berarti lebih dari dua kali bangsa Indonesia, hampir dua kali,” tegasnya.
