Jakarta,— Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Mahasantri Indonesia (DPP Mahasantri) mengadakan silaturahmi dengan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI di lantai 5 Kemenag Thamrin dalam rangka persiapan pelaksanaan Hari Santri Nasional 2025.

Pertemuan ini menjadi ajang memperkuat sinergi antara Mahasantri Indonesia dan pemerintah dalam upaya menjaga kerukunan antarumat beragama sebagai pilar utama persatuan bangsa.

Dalam silaturahmi tersebut, DPP Mahasantri Indonesia menegaskan bahwa semangat Hari Santri bukan hanya milik kalangan pesantren, melainkan juga momentum kebangsaan yang meneguhkan nilai-nilai toleransi, persaudaraan, dan kedamaian di tengah keberagaman Indonesia.

Ketua Umum DPP Mahasantri Indonesia Khairi menyampaikan, bahwa menjaga kerukunan antar umat beragama adalah bagian dari dakwah inklusif yang menjadi ruh gerakan Mahasiswa-Santri.

“Santri sejak dahulu menjadi pelopor persatuan dan penjaga harmoni bangsa. Menjelang Hari Santri Nasional 2025, kami ingin memastikan bahwa semangat ini terus hidup di tengah masyarakat melalui kolaborasi nyata. Kami mengajak kepada para stakeholder, aparat, maupun pemerintah termasuk PKUB untuk sama-sama menyuskseskan acara Hari Santri Nasional ini,” ujar Khairi salah satu alumni pesantren di Madura ini. Kamis 16 Oktober 2025.

Khairi menambahkan, acara Hari Santri Nasional akan digelar 22 Oktober di Pondok Pesantren Al-Mawaddah Ciganjur Jakarta Selatan.

“Meminta kepada semua pihak agar turut mendoakan serta memberikan dukungan sehingga acara ini berjalan sesuai yang diharapkan, insyaAllah kita laksanakan di Ponpes Al-Mawaddah Ciganjur,” tambah Khairi

Sementara itu, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama menyambut baik inisiatif DPP Mahasantri Indonesia dan menilai bahwa peran santri sangat strategis dalam memperkuat kohesi sosial. Beliau juga mendorong agar kegiatan Hari Santri Nasional 2025 menjadi momentum mempertegas komitmen kebangsaan di tengah tantangan era digital dan dinamika sosial keagamaan yang semakin kompleks.

Silaturahmi ini diakhiri dengan kesepakatan untuk terus membangun kerja sama program yang menumbuhkan moderasi beragama, memperkuat persaudaraan lintas iman, serta menghidupkan semangat

“Saya sebagai rumah bersama, rumah semua ummat beragama,”Tutur yang biasa disapa Gus Kapus.